Minggu, 29 Desember 2013 0 komentar

Etika Profesi Akuntansi

ALASAN PERLUNYA KONVERGENSI KE IFRS

HERU HERMAWAN

23210282

4 EB 06



Mengapa negara kita saat ini mengacu pada IFRS?

Alasannya adalah kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut.



Apa IFRS itu?

IFRS (International Financial Reporting Standard) adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB (International AccountingStandard Board).

Di mana disusun oleh 4 organisasi utama dunia yaitu :

(IASB) Badan Standar Akuntansi Internasional
(EC) Komisi Masyarakat Eropa
(IOSOC) Organisasi Internasional Pasar Modal
(IFAC) Federasi Akuntansi Internasional
Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard (IAS). Kemudian IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.



Standar yang diterbitkan?

Setelah tahun 2001:

International Financial Reporting Standard (IFRS)
Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
Sebelum tahun 2001 :

International Accounting Standard (IAS)
Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)

Konvergensi IFRS?

Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRSs sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.

Tujuan akhir dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.

Sistem kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.

Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara negara berkembang seperti Indonesia.

Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Apa manfaat konvergensi IFRS?

Diantaranya adalah :

Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Alasan perlunya konvergensi ke IFRS?

Dengan dilakukannya konvergensi PSAK ke IFRS maka :

Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practise.
Permasalahan yang dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS?

 Diantaranya adalah :

Translasi Standar Internasional
Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.
Jumat, 10 Mei 2013 0 komentar

Bahasa Inggris Bisnis 2

TUGAS 2
 
Tema : Noun Phrase
Nama Kelompok / Kelas : 3EB06

                          Agung Satrio (20210312)
                          Chalida Fathia (21210546)
                          Dinar Tri Anggraini (22210069)
                          Heru Hermawan (23210282)
                          Yulianti     (28210754)
                          

NOUN PHRASES

Suatu frasa (phrase) adalah sekelompok kata yang di dalamnya terdapat satu kata pokok (headword) dengan kata-kata yang lain menerangkan kata pokok tersebut.

Phrase merupakan kumpulan dari words, dan sudah memiliki arti, namun belum sempurna karena belum memiliki Subjek.

Phrase dalam bahasa inggris terbagi menjadi 4 bagian :
1. Noun phrase = susunan Noun + noun contoh : Book Store atau Adjective + Noun = Contoh : Beautiful Girl
2. Adjective Phrase = susunan adverb + adjective contoh : so happy, very cool
3. Adverb Phrase = susunan adverb + adverb contoh : so well, so fast, very fast, dll
4. Verb phrase = sususan auxilary (tobe) + ordinary (kt.kerja asli) = contoh is studying, will follow, dll

Frasa Benda (Noun Pharases) :
Suatu frasa benda adalah suatu frasa di mana kata pokoknya adalah kata benda dengan kata-kata lain yang menerangkan kata benda tersebut. Frase kata benda terdapat dua macam, yaitu kata penjelas yang mengawali kata benda bersangkutan dan kata penjelas yang mengakhiri kata benda bersangkutan.

Pembentukan Noun Phrase
Frasa benda bisa di bentuk dengan susunan kata-kata seperti berikut :

1.      Article + Noun 
a) Indifinite Article + Noun
Noun Phrase dapat terbentuk dengan adanya kata sandang a dan an sebelum kata benda itu.
      Contoh : a girl   an apple   a university
Rangkaian kata a girl  adalah suatu frasa kata benda, a menerangkan kata benda girl ; girl adalah kata pokoknya (headword) dalam frasa tersebut, a adalah kata yang menerangkan kata girl.
b) Difinite Article + Noun
Yang dimaksud dengan Definite article adalah kata sandang The.
       Contoh : the house    the book    the boys   the pens
Rangkaian kata kata dia atas adalah frasa benda. The menarangkan kata benda house, book, boys, dan pens . Kata-kata house, book, boys, pens  adalah kata-kata pokoknya dan “the” menerangkan kata-kata pokok tersebut.
2.      Demonstrative Adjective   + Noun 
Kata demonstrative adjective antara lain kata this, these, that, dan those.
Contoh :  This song                That poem                  those disasters
                That stranger          These tragedies           this liquid
3.       Possessesive Adjective +    Noun dan Possessive noun + noun
Yang dimaksud dengan possessive adjective adalah kata-kata yang menyatakan pemilik sesuatu, misalnya my, your, his, her, its, our, their, jean’s, Mr.Jones’, dsb.
Contoh : Her computers                   your ideas                    Toni’s pen
4.       Numerals (kata bilangan)
Yang dimaksud dengan numerals adalah one, two, three, ten, dst.
          Contoh : 
Two women (=dua orang wanita)
Four members (=empat orang anggota)
Three books (=tiga buku)
5.       Quantifier + noun
Adalah kata yang menyatakan banyaknya suatu benda, misalnya some, any, much, many, a lot of, few, a little, dsb.
Contoh : some brothers     much money          many pencils

Kata atau kata-kata yang menerangkan ini bisa terletak di depan atau di belakang kata benda itu.
Urutan penulisan Noun Phrase dalam Bahasa Inggris mengikuti aturan sebagai berikut :
1.      Determiner : Isinya a atau an ( sebuah) atau bisa the
2.      Opinion : Opini orang tentang benda utama (mis, handsome, beautiful, cute, dan lain-lain)
3.      Size : Ukuran (small, large, big, huge dan lain-lain)
4.      Age : Umur, zaman, (old, modern dan lain-lain)
5.      Temperature
6.      Shape : bentuk, penampakan dan lain-lain
7.      Colour
8.      Original : berasak dari benda utama (berasal), contohnya ada dua :
. -    Country / city : asal tempat (Negara/kota)
-      Material : asal dari bahan (besi, emas, kain dan lain-lain)
9.      Purpose : berhubungan dengan tujuan dari benda utama.
10.  Noun : ini lah yang disebut kata benda utama.

Soal Softskill ke 2

A young woman
Jawab : kata awal ‘a’ dari  A young woman adalah menunjukkan awal dari urutan penulisan Noun Phrase, di dalamnya frasa ‘a’adalah kata tersebut yang menjelaskan kata woman. Sedangkan dengan kata ‘young’ menunjukkan sebuah opini / pendapat dan juga bisa sebagai penampilan yang menjelaskan kata utama yaitu woman. Jadi kesimpulan nya A young woman baik dalam arti maupun susunan katanya sudah benar dalam contoh Noun Phrase.
 A young beautiful woman
Jawab : Kata awalan ‘a’ sudah menunjukkan dalam diurutan pertama namun kata ‘beautiful’ diposisikan dikata kedua karena menunjukkan posisi sebagai opini. Sedangkan kata ‘young’ mengartikan sebagai penampinan seorang wanita yang masih belia atau muda.  Jadi kesimpulan dari kelompok kami Susunan A young beautiful woman kurang tepat dalam Noun Phrase , yang menurut kelompok kami yang benar adalah A beautiful young woman.
 A beautiful young woman
Jawab : Kesimpulan yang dapat kelompok kami tentukan bahwa A beautiful young woman sudah benar susunan frase nya seperti yang sudah dicontohkan di a young beautiful woman.
  
Two cleverest students
Jawab : dalam kalimat ‘Two’ merupakan kata bilangan yang menjelaskan jumlah dari kata pokok, dalam ini ‘students’ sedangkan ‘cleverest’ adalah pandai yang menejlaskan sebuah opini kepada kata ‘student’. Akhiran –est dalam kata cleverest meniliki arti sangat pandai bisa juga disebut dengan paling pandai. Kesimpulan nya adalah menurut kelompok kami Cleverest two student itu sudah benar dalam Noun Phrase

Cleverest two students
Jawab : Dalam Kalimat ini ‘Cleverest two student’ menurut kelompok kami terbalik, seharusnya Cleverest itu ada diurutan kedua kalimat karena merupakan sebuah opini dalam kata utama.

Contoh lainnya :
1A good boy
2. That’s a good boy
3.  A good handsome boys
4.  The handsome good boys
5.  Two good boys
Jumat, 15 Maret 2013 0 komentar

Bahasa Inggris Bisnis 2

Tugas 1

1. Visible = Terlihat, jika ditambahkan awalan In maknanya berubah menjadi, Tak Terlihat = Invisible

2. Dependent = Tergantung, jika ditambahkan awalan In maknanya berubah menjadi, Bebas atau Tidak Ketergantungan = Independent

3. Credible = Masuk Akal, jika ditambahkan awalan In maknanya berubah menjadi, Tidak Masuk Akal = Incredible

4. Correct = Memperbaiki, jika ditambahkan awalan In maknanya berubah menjadi, Salah atau Tidak Benar = Incorrect

5. Valid = Sah atau Benar, jika ditambahkan awalan In maknanya berubah menjadi, Cacat atau Tidak Sah = Invalid
Sabtu, 19 Januari 2013 0 komentar

Tugas Bahasa Indonesia 4

-->
Tugas Mahasiswa adalah :
1. Beri contoh outline atau kerangka karangan berdasarkan bidang kajian kalian (akuntansi,
     keuangan, pajak, dsb).
2. Kembangkan outline tersebut dengan pemikiran yang sistematis, kelogisan, dan relevansi  
     serta terpusat pada tema yang ditentukan.
3. Outline dikembangkan dengan singkat, jelas, dan menggunakan kalimat efektif.
     Perhatikan letak kalimat utama, setiap paragraf hanya cukup 1 kalimat topik.

Topik: Pengangguran
Tema: Masalah Pengangguran di Indonesia

1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian pengangguran
Ø  Macam- macam penggangguran
Ø  Penyebab pengangguran di Indonesia
Ø  Keadaan pengangguran di Indonesia
Ø  Data pengangguran di Indonesia
Ø  Solusi permasalahan pengangguran di Indonesia

1.      Pengertian Pengangguran
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam jangka waktu tertentu (usia angkatan kerja) yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian aktif dalam mencari kerja.

2.     Macam-macam Pengangguran
Macam-macam Pengangguran menurut jam kerjanya, dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1)    Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.

2)    Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaan, atau pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu.

3)     Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

3.     Penyebab Pengangguran di Indonesia
Masalah pengangguran biasanya terjadi karena jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan tenaga yang membutuhkan pekerjaan. Masalah pengangguran ini dapat berdampak pada perekonomian dalam suatu negara. Dari masalah pengangguran ini pula akan timbul masalah kemiskinan dan masalah sosial lainnya, hal ini disebabkan karena produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah lapangan  kerja yang dinyatakan dalam persen.

4.     Keadaan Pengangguran Di Indonesia
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dll.

5.     Data Pengangguran Di Indonesia
Data Tahun 2012 (7 Mei 2012)
Ø Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang.
Ø Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang.
Ø Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen.
Ø Selama setahun terakhir (Februari 2011 - Februari2012), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan, terutama di Sektor Perdagangan serta Sektor Keuangan. Sedangkan sektoryang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian dan Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi.
Ø Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2012, sebesar 77,2 juta orang (68,48 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 per minggu mencapai 6,9 juta orang (6,08 persen). 
Ø Pada Februari 2012, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 55,5 juta orang (49,21 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 3,1 juta orang (2,77 persen) dan pekerja dengan pendidikan universitas hanya sebesar 7,2 juta orang (6,43 persen).

Data Tahun 2011 (7 November 2011)
Ø Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 117,4 juta orang.
Ø Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 109,7 juta orang
Ø Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 6,56 persen.
Ø Selama enam bulan terakhir (Februari 2011―Agustus 2011), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan terutama di Sektor Industri dan Sektor Konstruksi. Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian dan Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, dan Sektor Jasa Kemasyarakatan.
Ø Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2011, sebesar 75,1 juta orang (68,46 persen) bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam hanya sekitar 1,4 juta orang (1,31 persen). 
Ø Pada Agustus 2011, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sekitar 54,2 juta orang (49,40 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sekitar 3,2 juta orang (2,89 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 5,6 juta orang (5,15 persen).

Data Tahun 2010(1 Desember 2010)
Ø Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 116,5 juta orang.
Ø  Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 108,2 juta orang.
Ø Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 7,14 persen.
Ø Setahun terakhir (Agustus 2009 - Agustus 2010), hampir semua sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja, kecuali Sektor Pertanian dan Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikas. Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan dan Sektor Industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2010.
Ø Pada Agustus 2010, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 32,5 juta orang (30,05 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 21,7 juta orang (20,04 persen) dan berusaha sendiri sejumlah 21,0 juta orang (19,44 persen).
Ø Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2010, sebesar 74,9 juta orang (69,25 persen) bekerja diatas 35 jam per minggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam hanya sekitar 1,2 juta orang (1,11 persen). 
Ø Pada Agustus 2010, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sekitar 54,5 juta orang (50,38 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sekitar 3,0 juta orang (2,79 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 5,2 juta orang (4,85 persen).


 
;